Lembaga survei Cyrus Network merilis elektabilitas paslon yang bertarung di Pilgub Jabar 2018. Cyrus Network juga memaparkan soal elektabilitas cagub dan cawagub di pentas pilkada tersebut. Hasilnya, elektabilitas Ridwan Kamil tertinggi dengan 33,6 persen. Peringkat kedua ditempati oleh cagub yang diusung Golkar-Demokrat, Deddy Mizwar dengan 23,5 persen.
Elektabilitas cawagub Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, berada di peringkat ketiga dengan 5,3 persen. Peringkat keempat ditempati oleh Gubernur Jabar saat ini yang bukan menjadi salah satu bakal calon, Ahmad Heryawan. Dede Yusuf yang juga tidak menjadi bakal calon menempati peringkat kelima dengan elektabilitas sebesar 2 persen.
Sementara cagub yang diusung Gerindra-PKS, Sudrajat, memiliki elektabilitas sebesar 1,7 persen. Cawagub Ridwan Kamil, Uu Ruzhanul Ulum, mengekor di peringkat ketujuh dengan 1,2 persen. Sementara cagub yang diusung PDIP berada di peringkat kedelapan dengan 1,2 persen. Ahmad Syaikhu berada di posisi buncit dengan 0,9 persen.
Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Alfianto, mengatakan elektabilitas Ridwan Kamil tertinggi di kalangan muda. Selain itu, ia menarik banyak suara di kalangan wiraswasta dan karyawan swasta.
"Selain itu, RK lebih terkenal di kalangan SMA ke atas. Jika pemilihannya digelar hari ini, siapa yang dipilih? pasti Ridwan Kamil," ujar Eko saat menyampaikan paparan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Peneliti CSIS yang juga ikut dalam paparan, Phillip J. Vermonte, menjelaskan pemilih di bawah 35 tahun mengelompok di Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar.
"Di tingkat nasional, mereka dianggap cuma atraksi untuk pemilih milenial. Jadi pemilih muda, kalau kita proyeksi jadi faktor penting," tuturnya.
Survei melibatkan 1.000 responden yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jabar. Metodologi yang digunakan multistage random sampling dengan margin of error 3,1 persen. Indeks kepercayaan sebesar 95 persen. (sumber: Kumparan)
Cyrus Network merilis hasil survei opini publik pra-Pilkada Jawa Barat 2018. Hasilnya, elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi bersaing ketat.
Survei diselenggarakan pada 16-22 Januari 2018 dengan jumlah 1.000 responden, yang tersebar secara proporsional di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Proporsi responden pedesaan 34% dan responden di wilayah kota 66%. Tingkat kepercayaan (significant level) survei sebesar 95% dengan margin of error sebesar 3,1%.
Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Proporsi responden laki-laki dengan perempuan sebesar 50:50.
Elektabilitas Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul berada di tingkat pertama. Namun pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi (Duo DM) juga saling memberi nilai tambah yang signifikan sehingga mampu mengejar elektabilitas Ridwan Kamil.
"Suara mengelompok di Ridwan dan Deddy, sementara calon yang diusung PDIP suara kecil sekali, ini menunjukkan ironi besar dari parpol terbesar di Jabar. PDIP dan Gerindra, menurut saya, mulai agak keteteran dibanding partai lain," ujar Managing Director Cyrus Network Eko Dafid di Jl Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2018).
Eko mengatakan alasan responden memilih Ridwan Kamil adalah peran dia di media sosial cukup besar. "Mengapa RK paling tinggi karena RK bisa dikatakan media darling, bahkan di Pilkada DKI Jakarta pun nama dia muncul, jadi di saat yang lain itu belum dibicarakan banyak elemen, RK itu sudah dibicarakan itu membuktikan dia akan maju di Pilgub Jabar," jelas dia.
Survei tersebut juga membagi Jawa Barat ke dalam 4 wilayah. Wilayah I meliputi Bogor Raya, Sukabumi, Cianjur, dan Depok; wilayah II Bekasi Raya, Purwakarta, Karawang, dan Subang; serta wilayah III meliputi Cirebon Raya, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Terakhir, wilayah IV meliputi Bandung Raya, Tasik, Garut, Ciamis, dan Pangandaran.
Dalam pemaparan Eko, pasangan RK-Uu dan duo Deddy bersaing dan berbagi basis di beberapa wilayah. RK-Uu unggul di wilayah I dan IV, sedangkan pasangan duo Deddy unggul di wilayah II dan III.
RK-Uu unggul tipis 48% berbanding 43% atas duo Deddy di wilayah I, RK-Uu juga unggul telak 61% berbanding 27% atas duo Deddy di wilayah IV. Sementara itu, pasangan Deddy unggul jauh di wilayah II dengan suara 57% berbanding 25%, di wilayah III duo Deddy juga unggul telak dengan perolehan 44% berbanding 37% atas RK.
"Saya rasa ada juga yang penting Jabar luas secara geografis maka ada subkultur yang sangat religius, sekuler, dan nasionalis. Sehingga akhirnya kandidat-kandidat ini saya kira pada akhirnya berkonsentrasi pada wilayah yang mereka punya substansi kuat. Bagaimana mereka memobilisasi wilayah yang sudah mempunyai basis dan dibawa ke TPU untuk memilih," papar dia.
Berikut ini persentase perolehan suara cagub-cawagub Jabar 2018 menurut survei Cyrus Network:
1. Ridwan-Uu: 45,9%
2. Deddy-Dedi: 40,9%
3. Sudrajat-Syaikhu: 5%
4. Tb Hasanuddin-Anton: 2,5%
5. Belum memutuskan: 5,2%
6. Tidak menjawab: 0,5%
Survei diselenggarakan pada 16-22 Januari 2018 dengan jumlah 1.000 responden, yang tersebar secara proporsional di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Proporsi responden pedesaan 34% dan responden di wilayah kota 66%. Tingkat kepercayaan (significant level) survei sebesar 95% dengan margin of error sebesar 3,1%.
Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Proporsi responden laki-laki dengan perempuan sebesar 50:50.
Elektabilitas Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul berada di tingkat pertama. Namun pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi (Duo DM) juga saling memberi nilai tambah yang signifikan sehingga mampu mengejar elektabilitas Ridwan Kamil.
"Suara mengelompok di Ridwan dan Deddy, sementara calon yang diusung PDIP suara kecil sekali, ini menunjukkan ironi besar dari parpol terbesar di Jabar. PDIP dan Gerindra, menurut saya, mulai agak keteteran dibanding partai lain," ujar Managing Director Cyrus Network Eko Dafid di Jl Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2018).
Eko mengatakan alasan responden memilih Ridwan Kamil adalah peran dia di media sosial cukup besar. "Mengapa RK paling tinggi karena RK bisa dikatakan media darling, bahkan di Pilkada DKI Jakarta pun nama dia muncul, jadi di saat yang lain itu belum dibicarakan banyak elemen, RK itu sudah dibicarakan itu membuktikan dia akan maju di Pilgub Jabar," jelas dia.
Survei tersebut juga membagi Jawa Barat ke dalam 4 wilayah. Wilayah I meliputi Bogor Raya, Sukabumi, Cianjur, dan Depok; wilayah II Bekasi Raya, Purwakarta, Karawang, dan Subang; serta wilayah III meliputi Cirebon Raya, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Terakhir, wilayah IV meliputi Bandung Raya, Tasik, Garut, Ciamis, dan Pangandaran.
Dalam pemaparan Eko, pasangan RK-Uu dan duo Deddy bersaing dan berbagi basis di beberapa wilayah. RK-Uu unggul di wilayah I dan IV, sedangkan pasangan duo Deddy unggul di wilayah II dan III.
RK-Uu unggul tipis 48% berbanding 43% atas duo Deddy di wilayah I, RK-Uu juga unggul telak 61% berbanding 27% atas duo Deddy di wilayah IV. Sementara itu, pasangan Deddy unggul jauh di wilayah II dengan suara 57% berbanding 25%, di wilayah III duo Deddy juga unggul telak dengan perolehan 44% berbanding 37% atas RK.
"Saya rasa ada juga yang penting Jabar luas secara geografis maka ada subkultur yang sangat religius, sekuler, dan nasionalis. Sehingga akhirnya kandidat-kandidat ini saya kira pada akhirnya berkonsentrasi pada wilayah yang mereka punya substansi kuat. Bagaimana mereka memobilisasi wilayah yang sudah mempunyai basis dan dibawa ke TPU untuk memilih," papar dia.
Berikut ini persentase perolehan suara cagub-cawagub Jabar 2018 menurut survei Cyrus Network:
1. Ridwan-Uu: 45,9%
2. Deddy-Dedi: 40,9%
3. Sudrajat-Syaikhu: 5%
4. Tb Hasanuddin-Anton: 2,5%
5. Belum memutuskan: 5,2%
6. Tidak menjawab: 0,5%
(sumber: detik)
Survei opini publik yang digelar Cyrus Network pada 16-22 Januari 2018 menunjukkan angka-angka yang menarik.
Dua pasangan calon yang ikut dalam Pilkada Jawa Barat memiliki tingkat keterkenalan sangat tinggi. Sementara dua lainnya masih rendah.
"Secara popularitas, 2DM ( Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi) sudah bisa dibilang mentok, 98,5 persen," kata Managing Director Cyrus Network Eko Dafid Afianto dalam paparan di Jakarta, Senin (5/2/2018).
Jika dirinci secara personal, tingkat popularitas Deddy Mizwar mencapai 97,5 persen. Sementara pasangannya, Dedi Mulyadi, sebesar 61,6 persen.
Menyusul pasangan 2DM, popularitas tertinggi diraih oleh pasangan Ridwan Kamil (RK)-Uu Ruzhanul Ulum sebesar 81,3 persen. Secara personal, popularitas RK sebesar 78,8 persen dan Uu sebesar 33,3 persen.
"Dua paslon berikutnya baru dikenal 28,4 persen, yaitu pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu; dan 25,3 persen untuk pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan," lanjut Eko.
Yang menarik, kata Eko, secara personal tingkat popularitas Ahmad Syaikhu lebih tinggi dibandingkan Sudrajat, yakni 21,6 persen dibandingkan 21 persen.
Kemudian, popularitas Anton Charliyan mencapai 19,2 persen dan TB Hasanuddin sebesar 18,2 persen.
"Dua paslon, 2DM dan RK-Uu sudah selesailah PR popularitasnya. Dua yang terakhir, Sudrajat-Syaikhu dan Hasanuddin-Anton, ini yang popularitasnya masih harus digenjot lagi," kata Eko.
Paling disukai
Dari tingkat kesukaan (likeabilities), pasangan 2DM juga paling banyak disukai responden yang mengenalnya, yakni sebesar 97,1 persen. Berturut-turut setelahnya ada RK-Uu (77,6 persen), Sudrajat-Syaikhu (27,8 persen), dan TB Hasanuddin-Anton (24 persen).
Jika dilihat antara popularitas dan likeabilities, efisiensi paling tinggi diraih pasangan 2DM disusul Sudrajat-Siyaikhu.
Hasil tabulasi silang menunjukkan pasangan 2DM lebih dikenal pemilih laki-laki, pekerjaan wiraswasta, pendidikan SMA dan ke atas, terkoneksi dengan media sosial, dan pengeluaran di atas Rp 2 juta.
"Pasangan 2DM paling tinggi dikenal di pemilih Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKS," ucap Eko.
Pasangan RK-Uu lebih dikenal oleh pemilih laki-laki, pekerjaan karyawan swasta, pendidikan SMA dan ke atas, terkoneksi dengan media sosial, dan pengeluaran di atas Rp 2 juta.
"Pasangan RK-Uu paling tinggi dikenal oleh pemilih PKS, PKB, Demokrat, dan PPP," ujarnya.
Survei opini publik Cyrus Network melibatkan 1.000 responden dengan penarikan berdasarkan teknik multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen, dengan margin of errorsebesar 3,1 persen. (sumber: Kompas)
Comments
Post a Comment