Cara Memilah dan Memilih Berita Agar Tidak Menjadi Objek Hoax


Media sosial menjadi salah satu media yang paling mudah untuk menyebarkan berita-berita bohong atau hoax. Penggunaan media sosial yang kurang cermat tidak saja merugikan si pemilik akun medsosnya saja melainkan kita yang sudah kadung menjadi teman.

Salah satu masalah yang banyak dikeluhkan oleh pengguna medsos di Indonesia saat ini adalah bertebarannya berita bohong atau hoax. Saking banyaknya pengguna medsos tidak bisa membedakan mana berita terpercaya dan terkonfirmasi mana berita bohong yang hanya menebar benci.

Kali ini tim Blog Purwakarta Post akan mengulas sedikit banyak tentang cara bagaimana Memilah dan Memilih Berita agar tidak menjadi objek Hoax.

Salah satu trik sederhana yang dapat dilakukan oleh pengguna medsos adalah dengan melakukan pemblokiran postingan dari penyebar berita bohong. Cara ini mungkin tidak akan efektif lama, pasalnya berita Hoax yang muncul setiap menit bahkan detik selalu datang silih berganti. Alih alih memblokir postingan teman yang ada nanti malah cape sendiri.

Karenannya penting untuk menjadi pengguna medsos yang cermat agar tidak mudah menjadi objek berita Hoax yang banyak muncul di medsos. Berikut ini tips yang akan ditulis tim kami.


1. Tidak terpancing judul berita yang Mengguncang
Salah satu trik para penyebar hoax yang banyak beredar adalah mereka menggunakan judul sebagai pemancing rasa penasaran dan membuat pengguna medsos merespon secara reaktif. Misalnya respon emosi, kesal, marah bercampur aduk dengan penasaran.

Tips mengatasinya, abaikan berita yang memunculkan judul yang mengguncang atau bahkan cenderung tidak logis di nalar sehat. Berita-berita seperti ini hanya akan membuat pemilik akun medsos malah khawatir dan emosional. Terlebih berita yang disebar sumbernya dari media online yang belum atau bahkan sama sekali kita tidak mengenalnya, sebaiknya kroscek ulang.

2. Bandingkan informasi Hoax
Saat menemukan banyak berita Hoax yang muncul di halaman utama medsos kita, seolah-olah medsos malah menjadi bak penampungan sampah yang hanya menimbulkan kekhawatiran saja. Informasi ini malah akan membuat kita bingung dan tidak yakin dengan isi berita.

Tips mengatasinya, bandingan antara media yang dianggap Hoax dengan media online terpercaya seperti Detik, Kompas, Tempo, Tribunnews, Republika, dan media online lain yang sudah terkonfirmasi kebenarannya. Atau bila perlu coba cek dengan rencana Barcode yang akan dipasang oleh Dewan Pers Indonesia.

3. Black List Berita Hoax
Setelah serangkaian penelitian sederhana yang kita lakukan tadi yaitu dengan tidak terpancing judul berita, dan membandingkan informasi maka selanjutnya adalah buat daftar blacklist media penyebar Hoax. Daftar dibuat sederhana dengan ingatan atau beri tanda pada kolom komentar sebagai Hoax.

Tips mengatasinya, usahakan untuk membuat list media penyebar Hoax yang kamu temui di medsos dalam sepekan lalu kemudian coba laporkan ke Menkominfo soal situs-situs yang sudah dibuat tadi.

Yang paling penting dari tiga cara tadi adalah kita harus menjadi pengguna medsos yang cerdas dan tidak mudah terporvokasi dengan melakukan banyak membaca informasi dan berita yang kita simpan dalam gadget dalam aplikasinya.

Demikian tips dan tulisan tentang Cara Memilah dan Memilih berita Agar Tidak Menjadi Objek Hoax.

Comments