Hasil Survey INSTRAT untuk Pilkada Jabar yang Mengejutkan dan Diragukan


Pilkada Jabar 2018 | Hasil survey yang dirilis lembaga survey INSTRAT (Indonesia Strategic Institute) mengejutkan banyak pihak, masyarakat umum dan khususnya tokoh-tokoh yang namanya muncul dalam rilis hasil survey INSTRAT untuk calon Gubernur Pilkada Jabar 2018.

Survey yang dilakukan pada tanggal 24 hingga 28 November 2016 atau selama empat hari dengan jumlah sampel 1600 responden dari 253 desa dan kelurahan menjadi acuan INSTRAT kemudian merilis data survey. Margin eror sebesar 2,49 persen dengan jumlah responden yang menentukan pilihan sebesar 33, 2 persen mungkin saja memberi kesempatan data yang muncul dapat kemudian dilengkapi pada survey-survey selanjutnya. Karena sejauh ini secara terbuka baru INSTRAT yang merilis data survey tokoh yang memiliki tingkat kelayakan dan keterpilihan calon gubernur Jawa Barat 2018. Sementara lembaga survey lain belum melakukan survey setahu penulis.

Sehingga bisa dikatakan survey-survey selanjutnya dapat menampilkan hasil yang berbeda daripada data rilis yang munculkan INSTRAT. Tentunya ini dilakukan semata-mata untuk perbaikan analisis survey yang mendekati pada hasil yang lebih mendekati pada hitung-hitungan elektabilitas calon gubernur Jawa Barat nantinya. Tidak bisa disebut dini hasil survey INSTRAT bisa saja menjadi data awal atau gambaran dasar bagi ketertarikan masyarakat Jawa Barat akan nama-nama tokoh Jawa Barat.

Berikut ini hasil survey yang dirilis INSTRAT yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi dari tokoh Jawa Barat:

1. Ridwan Kamil 31,5 persen
2. Deddy Mizwar 17,4 persen
3. Dedi Mulyadi 10,9 persen

Meski demikian, hasil survey yang dirilis INSTRAT kemudian diragukan ketepatannya oleh parpol. Salah satunya partai Gerindra Jawa Barat melalui Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Sunarta yang mengarasa ragu dengan hasil rilis INSTRAT. Alasan pentingnya ialah INSTRAT dianggap belum melakukan uji validasi instrumen.

"Saya meragukan validitas instrumennya, karena tidak didahului uji validitas instrumen," seperti dikutip dari Pikiran Rakyat 20 Januari 2017.

toh hasil survey yang dirilis oleh INSTRAT ternyata sedikit banyak mempengaruhi tingkat kepercayadirian tokoh termasuk mental tokoh yang muncul dalam hasil survey.

Misalnya seperti yang tergambar dari berbagai sumber berita Deddy Mizwar mengaku percaya diri untuk maju mencalonkan Gubernur Jawa Barat 2018.

"Saya siap jadi calon gubernur," kata Wakil Gubernur, Deddy Mizwar sepeti dikutip dari Antara pada 17 Januari 2017.

Sementara tokoh lain yakni Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang juga namanya muncul dari hasil survey INSTRAT mengatakan bahwa dirinya belum melakukan upaya kampanye untuk serius mencalonkan diri maju di Pilkada Gubernur Jabar 2018. Dia memilih mengikuti alur saja menjalankan tugas toh dari kerja keras mengelola Bandung elektabilitasnya baik.

"Saya ikuti saja hasilnya, sayakan belum kampanye," kata Ridwan Kamil seperti dikutip dari Pojok Satu, 17 Januari 2017.

Tokoh lain yang juga namanya muncul dalam hasil survey INSTRAT adalah Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi merupakan satu tokoh Jawa Barat yang konsen pada budaya dan dia juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat.

"Berarti kerja saya dihargai" kata Dedi Mulyadi seperti dikutip dari Detik, 17 Januari 2017

Ungkapan-ungkapan tokoh Jawa Barat itu ditafsirkan dalam berbagai sudut pandang bagi masyarakat awam maupun pengamat politik di Jawa Barat. Ungkapan yang sah dari masyarakat adalah pendapat tokoh yang namanya disebut tidak sepenuhnya meyakini tapi lebih pada menjadi data dasar untuk melakukan hal lebih termasuk menutupi dan membuka alasan menjawab hasil survey INSTRAT. Pastinya tokoh-tokoh yang namanya disebut memiliki acuan dasar dari INSTRAT.

Comments