Belajar Berkorban kepada Sesama di Hari Raya Idul Adha. Adakalanya menjelankan dan merayakan Hari Raya Idul Adha dan sholat Idul Adha dipahami untuk menambah pelajaran sosial yang baik diajarkan kepada anak-anak dan kita sebagai orang dewasa.
Idul Adha memiliki pesan moral sebagaimana pesan pengorbanan Nabi Ibrohmi AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah agama. Dan berkorban harus dijalani dengan ikhlas dan keteguhan hati. Karena apa? mengingat sejarah kisah dua Nabi Allah ini dimulai dari mimpi yang benar, keteguhan hati, tidak goyah oleh godaan saat hendak berkorban dan keikhlasan menjalankan perintah Allah adalah serangkaian pesan penting makna berkorban.
Sehingga bisa dikatakan tidak saja berkorban secara fisik melainkan lahir dan batin siap untuk berkorban. Ada pesan yang sesungguhnya didapat oleh umat Islam seluruh Dunia termasuk umat Islam Nusantara di Indonesia, yakni kesiapan tunduk pada aturan Al-Quran, Hadits, Ijma dan Kias ulama sebagai pedoman fiqih beribadah. Antara amaliah yang satu dengan amaliah ibadah yang lain saling berkaitan tidak terpisahkan.
Pengorbanan adalah simbol kesetiaan kita kepada sesama yang mendorong sikap empati sosial dan toleransi dengan sesama manusia. Saat berkorban maka apa yang terbaik dari kita dipilih untuk memberi manfaat kepada sesama manusia dan kemajuan bangsa. Dan pengorbanan yang kita lakukan bukanlah hal yang sia-sia karena segala sesatu yang dilakukan telah menjadi ketetapan yang itu memiliki hikmah bagi manusia yang menjalankannya. Karenannya penting bagi kita untuk mengikuti perintah Allah termasuk sunah Rosul-Nya saat berkorban dan saat Hari Raya Idul Adha. Berikut ini akan diulas sunah-sunah rosul yang berkaitan dengan Idul Adha.
Sunah-Sunah Saat Hari Raya Idul Adha:
1. Mandi sebelum sholat Idul Adha; Saat sebelum sholat Idul Adha umat Islam dianjurkan untuk mandi, membersihkan diri dari yang kotor baik secara fisik maupun batin. Tapi secara umum melakukan mandi besar sunah sebelum sholat Idul Adha dianjurkan.
2. Memakai minyak wangi
Memakai wewangian saat akan melaksanakan sholat Idul Adha adalah bagian dari sunah sebelum mengunjungi masjid. Karena memakai minyak wangi selain membuat tubuh lebih segar juga membuat orang yang di sekitar kita nyaman saat menjalankan sholat Idul Adha.
Hadis tentang memakai minyak wangi saat sholat Idul Adha ini diterangkan dalam hadis Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW mengatakan:
"Sesungguhnya hari ini adalah hari Id yang telah ditetapkan oleh Allah untuk orang Islam, maka barangsiapa mendatangi Jumat hendaknya ia mandi, jika memiliki minyak wangi maka hendaknya ia mengolesinya, dan hendaknya kalian semua bersiwak." (HR. Ibnu Majah)
3. Memakai pakaian paling bagus
Dimaksudkan dalam hadis Mutafakun Alaihi bahwa memakai pakaian paling bagus untuk menjalankan ibadah sholat Idul Adha sangat dianjurkan sebagai bentuk upaya kita memberikan yang terbaik untuk ibadah termasuk berkorban. Tapi ada beberapa anjuran pakaian yang dimaksudkan 'paling bagus' disini adalah bukan pakaian sutera, karena memakai pakaian sutera dilarang oleh Rosul.
4. Makan setelah Sholat Idul Adha
Berbeda dengan anjuran sebelum Hari Raya Idul Fitri yang dianjurkan makan sebelum menjalankan sholat Idul Fitri. Sebelum sholat Idul Fitri dianjurkan makan, kalaupun tidak, dianjurkan memakan korma sebanyak jumlah ganjil. Sedangkan pada Idul Adha dianjurkan setiap umat Islam makan setelah melaksanakan sholat Idul Adha. Hadis tentang anjuran ini diterangkan sebagai berikut:
Diriwayatkan dari Buraidah RA bahwa;
"Rosulullah tidak keluar pada hari Idul Fitri sebelum makan, dan tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau menyembelih kurban." (Hadis Riwayat, Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
5. Berjalan dengan tenang ke masjid
Berjalan dengan tenang menuju tempat dilaksanakan sholat dianjurkan. Sehingga saat sholat kita tidak tergesa-gesa dan lebih khusyu.
6. Sholat id di tanah lapang
Anjuran ini disebutkan dari Hadis yang diriwayatkan Abu Said Alkhudri yang mengatakan bahwa Rosulullah:
"Bahwasanya Nabi SAW keluar pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri menuju tanah lapang. Dan yang pertama beliau lakukan adalah sholat Id. Setelah selesai sholat dan salam, baginda berdiri menghadap ke arah orang-orang yang masih duduk di tempat duduk masing-masing. Jika baginda mempunyai hajat yang ingin disampaikan, baginda tuturkannya kepada orang-orang ataupun ada keperluan lain, maka baginda akan membuat perintah kepada kaum muslimin. Baginda pernah bersabda dalam salah satu khutbahnya pada hari raya: bersedekahlah, bersedkahlah, bersedekahlah. Kebanyakan yang memberikan sedekah adalah kaum wanita, kemudian baginda beranjak pergi." (Mutafakun Alaihi)
7. Berbeda jalan saat berangkat dan pulang dari sholat Id
Anjuran ini diriwayatkan dalam hadis sohih Bukhori. Dimana diriwayatkan oleh Jabir RA berkata:
"Adalah rosulullah SAW ketika di hari Id berbeda jalan (saat pergi dan pulang dari sholat Id)." (Hadis Riwayat Bukhori)
8. Bertakbir ketika berangkat
Anjuran bertakbir sejak malam hingga sholat Id ini disepakati oleh empat imam fikih yakni, Syafi'i, Hanafi, Hambali dan Imam Malik. Bahkan sebagian ulama fikih mewajibkan takbir sejak malam sebelum sholat Id sebagaimana berpegangan pada Al-Quran Surat Al-Baqoroh ayat 185.
9. Tidak melakukan sholat sunah sebelum solat Id
Karena memang dianjurkan dilaksanakan di tanah lapang maka tidak dianjurkan sholat sunah Tahiyatul Masjid. Tapi kalaupun dilaksanakan di masjid maka dianjurkan melaksanakan sholat Tahiyatul Masjid sebelum sholat sunah Idul Adha atau Idul Fitri.
Comments
Post a Comment