Dedi Mulyadi Pilih Blusukan Ketimbang Diam di Posko Pemenangan


Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan dirinya tidak akan berkantor di Posko Pemenangan. Karena terbiasa blusukan, ia lebih memilih mengunjungi rumah warga seperti Ceu Kokom, Bi Anah, Mak Rukiyem dan Bi Tati. 

Pemilik nama-nama tersebut merupakan mereka tinggal di pelosok desa dan membutuhkan solusi atas masalah harian yang mereka hadapi. 

"Biar yang tinggal di Posko Pemenangan mah tim saja. Saya mendingan mosko di rumah Ceu Kokom, Bi Anah, Bi Tati, Mak Rukiyem. Bawa santai aja," kata Dedi usai kegiatan verifikasi faktual di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Senin (29/1/2018).

Menurut Dedi, ia bisa mendapatkan energi untuk terus berbuat dengan cara mengunjungi warga di pelosok desa. Selain itu, ia menilai berdiam diri di Posko Pemenangan hanya akan membuang waktu untuk berkonsolidasi. 

"Saya mendapatkan energi besar kalau mengunjungi warga di kampung. Nah, kalau diam di posko kan buang waktu, satu menit bagi saya itu berharga untuk terus berkonsolidasi," ujarnya. 

Secara keorganisasian, Dedi sudah menugaskan Sekretaris Jenderal DPD Golkar Jabar dan Ketua BAPPILU Golkar Jabar untuk mengkoordinasikan Posko Pemenangan.

"Biar Pak Ade Barkah dan Pak Iswara saja yang berkoordikasi di posko," tegasnya.

Seminggu 50 Undangan 
Menurut Dedi, setiap hari ia kerap kebanjiran undangan dari warga di pelosok desa di Jawa Barat. Dalam satu minggu, tak kurang dari 50 undangan mulai dari kawinan, sunatan hingga maulidan. 

"Bisa 50 undangan dalam satu minggu, ada kawinan, sunatan, dan maulidan. Setiap hari bahkan banyak juga yang datang ke Purwakarta," tandasnya. 

Karena fenomena ini, Dedi merasa tidak memiliki kekhawatiran dalam menghadapi Pilgub Jawa Barat. Kata dia, seluruh kegiatan tersebut ia jalani seperti air mengalir.


"Ya dijalani saja, bawa santai, seperti air mengalir," pungkasnya.

Comments