Bagaimana Guru Honorer Mendapat Penghasilan 5 Juta


Menjadi guru honorer terkadang membosankan terlebih tujuannya hanya untuk menyandang status PNS (Pegawai Negeri Sipil). 

Padahal tujuan hidup seorang guru sangat mulia bila diniatkan dengan hati yang tulus memberikan pendidikan kepada anak didik, namun terkadang kebanyakan guru honorer hanya mengejar status PNS walau rela menunggu sampai belasan tahun. Karenannya tak jarang menjadi guru honorer membuat sebagian orang merasa berat apalagi dengan honor yang pas-pasan mereka harus rela bangun pagi hari untuk memberikan materi pelajaran kepada anak didik di kelas. 

Namun tidak semua guru honorer hanya mengejar status PNS, pasalnya ada seorang guru muda asal Desa Sukatani Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta yang setiap subuh berangkat ke sekolah memberikan materi ajar di kelas lalu menjaga sekolah sampai seluruh siswa pulang. Rutinitas itu dilakukannya selama 4 tahun mengajar di SMPN Satap Terpadu Malang Nengah Sukatani.

Adalah Dodi Pujiono guru muda yang sehari-hari mengajarkan materi pendidikan kepada siswa SMPN Satap Terpadu Malang Nengah Sukatani. Dodi sudah 4 tahun ini menjalani rutinitas mengajar tanpa kenal lelah, bahkan ia kerap berjalan kaki melintasi rel kerta api dan kerap nebeng dengan orang yang searah dengannya ke sekolah.

Selama 4 tahun Dodi hanya mendapatkan honor per triwulan (tiga bulan) sekali dengan besaran Rp 750 ribu/3 bulan. Honor sebesar itu tentu tak banyak bahkan tak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Dana stimulus guru honorer di SMPN Satap Terpadu Malang Nengah sebulan mendapat Rp500 ribu jika ditotal penghasilannya dari mengajar mendapat Rp 750 ribu/bulan.

Meski honornya pas-pasan sepertinya tak menyurutkan Dodi untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari setelah pulang mengajar Dodi kerap berjualan Jamur Krispy yang biasa dijualkan di pinggir jalan. Selain usaha Jamur Krispi Dodi pun menjualkan pulsa handphone kepada teman-temannya. Selain itu ia juga sering menjualkan material bangunan kepada konsumen yang memesan. Dari usaha ini Dodi sebulan bisa mendapat pendapatan lebih bahkan sampai Rp 5 juta/bulan setelah ditambahkan dengan honor mengajarnya tadi. Pendapatan sebesar itu tentu membuat Dodi tak lagi berbesar harapan untuk segera menyandang status PNS, karena toh dari usaha sampaingan setelah mengajar pun Dodi mendapat penghasilan lebih. 

"Jadi kalau guru itu tugas mulia untuk mencerahkan siswa agar lebih baik, kalau niatnya tulus berapapun honor yang diterima pasti tak memberatkan karena niatnya tadi," jelas Dodi.

Menurutnya pendidikan bukanlah ajang untuk mendapatkan honor sebesar-besarnya atau bahkan mendapatkan kekayaan dari pendidikan, karena pendidikan bukanlah media jual beli atau tempat transaksi nomilan. Pendidikan yang sebenarnya ialah mencerdaskan generasi bangsa tanpa harus menunggu balas jasa dari negara.

Comments