Prakiraan-Prakiraan Peta Politik Pilgub Jabar 2018


Jabar1.ID | - Ini mungkin saja prakiraan-prakiraan peta politik menjelang Pilgub Jabar 2018 yang mungkin akan terjadi.

Untuk memulai prakiraan peta politik Pilgub Jabar 2018 ada baiknya mengetahui tokoh-tokoh Jabar yang mungkin akan maju. Dimulai dari figur personal hingga kekuatan basis masa, potensi dan kendala yang akan dihadapi calon pada nantinya.

1. Ridwan Kamil
Wali Kota Bandung satu periode ini adalah sosok yang juga akan menentukan konstelasi peta politik Pilgub Jabar. Ridwan Kamil adalah pribadi yang humble, dan menggunakan pendekatan politik yang mudah dipahami bahkan disukai kaum muda. Gaya politik Ridwan Kamil yang santun dan mencerminkan masyarakat teknopolis yang modern dan ramah banyak disukai masyarakat Kota Bandung yang mayoritas adalah masyarakat kota. Gaya politiknya tidak mencerminkan sama sekali bahwa dia sedang mencari panggung popularitas dengan guyonan sederhana namun bermakna.

Satu hal yang paling menonjol dari Ridwan Kamil adalah gayanya yang santai dan ramah dengan
pendekatan komunikasi publik yang sederhana dan jauh dari kesan politik. Dia bahkan kerap mencurahkan isi hati yang itu sifatnya personal namun disukai masyarakat, misalnya soal komentarnta di akun media sosial facebook dia menceritakan tips sederhana saat berbelanja di mal bersama istri.

Menurut keterangan dari sumber Jasmev atau tim media sosial pemenangan Jokowi-Ahok saat Pilgub DKI lalu, gaya komunikasi media Ridwan Kamil adalah asli tulisannya sendiri bukan rekadaya dari tim medsosnya. Sehingga wajar bila Ridwan Kamil disebut tokoh yang paling humble kepada masyarakat yang terpantau dari media sosialnya.

Basis Suara
Ridwan Kamil memiliki basis masa dari masyarakat kota yang itu jelas-jelas menjadi wilayah konsentrasi pemerintahan Kota Bandung. Ridwan Kamil bahkan bisa juga meraup suara dari pos pos masa suporter sepakbola yang selama ini selalu didekatinya. Selain di Kota Bandung, Ridwan Kamil juga dikenal banyak masyarakat yang menyatakan diri sebagai masyarakat kota. Bahkan belakangan sudah muncul nada-nada dukungan di daerah-daerah yang mengatakan dukungan dengan pengakuan sebagai komunitas Balad Kang Emil sapaan Ridwan Kamil.

Dukungan Partai
Ridwan Kamil memiliki banyak kemungkinan masuk dan didukung dari partai-partai lain selain Gerindra. Emil sapaannya bahka juga disebut-sebut sebagai tokoh yang juga disurvey elektabilitas suaranya oleh pertai lain semisal PAN. Karenanya tidak menutup kemungkinan partai lain ingin mengusung Ridwan Kamil dengan serius. Sederhananya tidak semua partai politik memiliki kader potensial yang elektabilitas suaranya mungkin sama dengan Ridwan Kamil, sehingga wajar bila partai memunculkan kader lain di luar partai untuk meraih kemenangan di Pilgub Jabar.

Potensi Dukungan
Seperti yang telah dijelaskan tadi, Ridwan Kamil banyak mendapat dukungan dari masyarakat kota utamanyanya Kota Bandung. Bandung yang dikenal sebagai pusat kota di Jawa Barat akan menarik perhatian masyarakat daerah-daerah lain untuk memilih figur Ridwan Kamil yang sudah banyak dikenal.

Selain itu sosok pribadi Ridwan Kamil yang sederhana dan mudah bergaul menjadi poin plus penilaian masyarakat menjelang Pilgub Jabar 2018 nanti. Kondisi ini menjadi potensi terbaik Ridwan Kamil mendapat dukungan suara dari pengenalan profilnya. Karena hal ini pula Ridwan Kamil akan mendapat banyak dukungan partai politik di Pilgub Jabar nanti.

Kendala Dukungan
Hal mendasar dari kendala yang akan dihadapi Ridwan Kamil adalah adanya dominasi kader-kader partai yang diusulkan maju. Bila Gerindra sendiri atau partai lain enggan berkoalisi di Pilgub tentu ini menjadi kendala yang juga tidak bisa diabaikan. Di sisi lain Ridwan Kamil juga kurang banyak diketahui masyarakat Jawa Barat yang ada di pedesaan. Ini kendala tersendiri dari proses penjangkauan media yang bisa dibaca atau disaksikan oleh masyarakat desa. Dan tentunya menjadi catatan negatif terhadap dukungan suara bagi Ridwan Kamil.

2. Dedi Mulyadi
Belakangan ini figur kepolitikan dan kepedulian kepada masyarakat desa banyak tercermin dari sosok Dedi Mulyadi. Dedi Mulyadi adalah tokoh budaya Jabar yang sudah dua periode menjabat Bupati Purwakarta terhitung dari periode 2008-2013 dan 2013-2018. Sebelum menjabat bupati bahkan Dedi Mulyadi adalah Wakil Bupati dan pernah menjadi anggota dewan di daerah Purwakarta.

Dedi Mulyadi dikenal sebagai sosok yang sangat peduli kepada masyarakat kecil. Bahkan dia kerap kali mengeluarkan kebijakan yang seluruhnya didasari atas kondisi masyarakat kecil yang ada di pedesaan hingga perkampungan. Dia kerap turun langsung menemui masyarakat hingga seakan akan tak ada sekat antara dia sebagai bupati dan dia sebagai rakyat.

Dikenal sebagai budayawan Sunda setelah sudah hampil 15 tahun ini menyerukan kearifan lokal berbasi kebudayaan Sunda. Dia banyak mengeluarkan syari-syair dan karya yang itu sumbernya dari kearifan budaya lokal masyarakat Jawa Barat. Bahkan dia juga kerap mengunjungi tempat-tempat yang banyak memiliki nilai sejarah ke-Sundaan dan itu dieksplore menjadi falsafah hidupnya. Namun terkadang menjadi kontrofersi yang sempat ramai saat dihadapkan dengan kelompok organisasi front pembela Islam. Namun Dedi diketahui mendapat dukungan dari organisasi keagamaan terbesar lainnya.

Dalam urusan politik Dedi Mulyadi sudah banyak mendapat ilmu dan kematangan politik dari Partai Golkar. Itu dilihat dari karir politiknya di partai tersebut, dan kini Dedi Mulyadi memimpin pucuk pimpinan Golkar Jabar. Dari Golkar namanya terus berkembang dan banyak dikenal oleh politisi dan masyarakat.

Basis Suara
Diketahui sejak hampil lima tahun ini Dedi Mulyadi rajin menggelar safari budaya. Kegiatan ini dilakukan di sejumlah perkampungan daerah Jawa Barat. Kegiatan ini mendapat banyak pujian dari masyarakat pedesaan yang selama ini minim sentuhan budaya. Dari panggung ke panggung nama Dedi Mulyadi banyak dikenal masyarakat desa di Jawa Barat. Itu yang kemudian menjadi basis masa Dedi Mulyadi mendapat dukungan masyarakat desa dan kampung. Selain itu kantong suara Golkar pun turut menyumbang dukungan pada saatnya nanti.

Dukungan Partai
Partai Golkar adalah partai pertama yang secara tegas mendukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018. Golkar sendiri menjadi kekuatan politik Dedi di tingkat Jawa Barat setelah menjabat Ketua DPD I Golkar Jabar. Karenanya tidak salah bila mesin partai saat ini terus didorong untuk menarik banyak suara masyarakat dengan ajakan kepedulian pengurus dan anggota dewan dari Golkar kepada publik. Mesin partai Golkar bukanlah yang terbaik tapi mungkin Dedi Mulyadi tengah menyiapkan yang terbaik dari Golkar.

Selain Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) juga tengah menjajaki survey elektabilitas Dedi Mulyadi di tingkat Jabar sebagai tokoh kader di luar PAN. Meski Golkar bisa disebut memiliki kursi yang aman namun dimungkinkan koalisi dengan partai lain akan terjadi. Partai NasDem juga telah menjajaki pendekatan dengan Dedi Mulyadi perihal dukungan Pilgub Jabar 2018.

Potensi Dukungan
Sama halnya dukungan masyarakat desa dan perkampungan kepada Dedi Mulyadi. Alasannya Dedi dikenal sebagai sosok yang lebih dulu mendekalrasikan diri peduli kepada rakyat kecil dan pedesaan. Selain itu Dedi dikenal sebagai tokoh budayawan juga dimungkinkan mendapat dukungan dari masyarakat pesantren dan ulama salaf terutama Nahdliyin. Basis dukungan terbesar diperoleh dari masyarakat desa dan kampung, pesantren dan kaum budayawan yang mempertahankan tradisi budaya lokal semisal dari kesepuhan Cirebon.

Kendala Dukungan
Kendala terbesar yang sejak tahun 2016 dan tahun tahun sebelumnya yang mungkin dihadapi Dedi Mulyadi adalah soal isu keagamaan. Dimana kelompok organisasi Front Pembela Islam menyerukan tudingan "kemusyrikan" atas kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Dedi Mulyadi. Ini dilihat dari kronologi sejarah dimana pada tahun 2011 lalu terjadi perbenturan antara kelompok tradisi dan budaya dengan Islam bergaris "keras" versi FPI. Isu ini yang kemudian juga mungkin akan muncul menjelang Pilgub Jabar 2018 kepada Dedi Mulyadi. Dan itu tentunya menjadi kendala dukungan bagi Dedi.

Dari dua tokoh ini sebetulnya peta politik menjelang Pilgub Jabar 2018 akan tergambarkan. Karena dari keduanya kutub-kutub dukungan akan terpetakan baik dari partai politik maupun basis masa dukungan. Walaupun tidak menutup kemungkinan tokoh lain semisal Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, Istri Gubernur Jabbar Netty Heryawan, Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanudin dan tokoh lain akan muncul. Lalu kemudian menyimpul mengalami penyempitan untuk memastikan dukungan masa dan partai tidak tercerai berai. Sehingga wajar bila tokoh-tokoh yang namanya disebut tadi akan mempengaruhi gambaran peta politik menjelang Pilgub Jabar 2018. Demikian informasi singkat peta politik Pilgub Jabar 2018. Selanjutnya akan juga dibahas peta politik setelah munculnya tokoh artis di Jawa Barat yang akan meramaikan Pilgub Jabar 2018.


Comments