Jabar1.ID | Serba-serbi kampanye Pilkada serentak 2015 Kabupaten Karawang. Serba-serbinya mulai kampanye besar-besaran sampai dugaan bagi-bagi uang saat kampanye terbuka juga siap mundur bila terpilih kemudian ketahuan korupsi. Yang menjadi lucu manakala calon bupati Karawang mulai memakai jasa dukun untuk meminta kemenangan dan ada juga laporan harta kekayaan calon bupati petahana yang melonjak tinggi.
Siap Turun Jika Korupsi
Pada tahapan kampanye terbuka pasangan calon bupati Karawang, Marzuki-Miing mendapat sokongan dari Ketum TMP (Taruna Merah Putih) Maurarar Sirait yang menyebutkan pasangan Marzuki-Miing sebagai pemimpin sesungguhnya, tentunya dengan konsekuensi siap mundur bila terbukti korupsi. Janji yang disampaikan Maurarar sebagai bukti bahwa calon pasangan tersebut siap dengan pertaruhan jabatan bila nanti terpilih dan menjabat kemudian melakukan tindak pidana korupsi. Pasangan ini diklaim sebagai pasangan bersih yang siap menjalankan amanah dan janji politik kepada masyarakat Karawang, termasuk juga bertekad mensejahterakan masyarakat Karawang. Niatan tersebut baru terwujud bila nanti pada pencoblosan Pilkada serentak Kabupaten Karawang Rabu (9/12/2015) digelar hasil perolehan suara pasangan calon Marzuki-Miing memenangi suara terbanyak dari pasangan calon bupati lainnya.
"Mereka siap mengambil resiko mundur jika melakukan korupsi," kata Maruarar Rabu (2/12/2015) di Lapang Karang Pawitan Karawang.
Bagi-Bagi Uang
Pada tahapan kampanye terbuka di hari perdana kampanye ada juga pasangan calon yang menebar jaring di tengah lautan masa kampanye pada Sabtu (28/12/2015). Seperti dikutip dari Antara, bagi-bagi uang ditebar pasangan calon bupati - calon wakil bupati, Saan-Iman. Uang yang ditebar mulai dari pecahan 50 ribu sampai 100 ribu yang dilakukan pasangan ini di atas panggung kampanye lapang Karangpawitan Karawang. Saat uang ditebar sontak saja masa kampanye yang berada dekat panggung kemudian saling berebut dar berdorongan bahkan rela sikut menyikut demi uang yang disawerkan pasangan calon tadi.
Mendatangi Dukun
Ada-ada saja saat pasangan calon lain sibuk blusukan ke masyarakat ternyata ada pasangan calon yang mendatangi mbah dukun agar dimenangkan saat pemilihan 9 Desember nanti. Adalah pasangan calon independen Nace-Yenih yang mengaku sengaja datang ke dukun dengan harapan mendapat restu dan dukungan makhluk ghaib agar saat pencoblosan masyarakat lebih mudah mencoblosnya. Jasa dukun ternyata menjadi alternatif sebagai bagian dari pemenangan pada Pilkada Karawang. Di sisi lain mahalnya kost politik saat Pilkada membuat pasangan calon bupati berfikir dua kali hambur-hamburkan uang untuk menang dengan modal besar. Karena alasan itu akhirnya ada juga pasangan calon bupati Karawang yang bersilaturahmi ke dukun minta dukungan ghaib agar bisa menang.
"Untuk menghadapi lawan politik yang memiliki modal besar harus dengan cara lain. Saya akui, saya tidak bisa melawan dengan duit. Oleh karena itu saya memanfaatkan jasa dukun," ungkap Nace, Rabu (4/11/2015).
Selain meminta bantuan jasa dukun, Nace pun tak malu untuk minta dukungan "orang pintar" agar juga mendapat dukungan. Hal rasional yang menurut Nace lumarh ialah "orang pintar" biasanya memiliki banyak jamaah yang juga berpotensi mencoblosnya. Sehingga sangat rasional bila Nace kemudian mendekati orang-orangan pintar ini.
"Saya memanfaatkan pengikut ketokohan mereka," tutur Nace.
Dari penerawangan mbah dukun menurut Nace tidak saja dirinya yang memakai jasa dukun untuk mendapat dukungan pada Pilkada Karawang, karena ternyata semua calon bupati Karawang juga memakai jasa dukun agar diterawang-terawang masa depannya. Yang diterawang tidak saja pemenangan Pilkada tapi juga hal-hal lain setelah pencalonan, karena melalui itu setidaknya pasangan calon sudah siap bila saja tidak memenangi Pilkada Karawang.
"Bohong kalau tidak ada yang main dukun. Pilkada itu adu dukun," paparnya.
Kekayaan Calon Bupati Petahana
Data laporan harta kekayaan pejabat negara yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ada calon bupati Karawangan incumbent Celicca Nurrachadiana yang diketahui hartanya sampai 37 milyar lebih per 24 Juli 2015. Harta kekayaan Celicca ternyata lebih tinggai 17 kali lipat dari LHKPN di tahun 2010 yang hanya 2,2 milyar rupiah. Menurut Celicca kenapa kini hartanya lebih banyak dari tahun 2010 dia mengaku laporan kekayaan 2010 sengaja dikecilkan dengan alasan menghargai calon bupati saat itu. Sederhananya, Celicca tak ingin harta kekayaannya lebih besar ketimbang Ade Swara yang hanya 5 milyar rupiah.
"Akan tetapi, ada etikanya. Masak calon wakil bupati melaporkan harta kekayaannya melebihi calon bupatinya,” ujar Cellica, Selasa, 1 Desember 2015.
Kekayaan Celicca ternyata usut punya usut berasal dari hibah orang tuanya yaitu sebesar 80 persen dari hartanya kini yang diinvestasikan pada salah satu perusahaan di Bandung. Celicca dikenal juga sebagai direktur PT Karya Ariandi yang bergerak pada bidang migas. Serba-Serbi Kampanye Pilkada Serentak 2015 Kabupaten Karawang
Comments
Post a Comment